Andai saja manusia diperkenankan untuk bersujud kepada manusia lainnya, maka sang isteri akan diperintahkan untuk bersujud kepada suaminya.. prinsip itulah yang benar-benar dipegang teguh oleh Fatimah..Dia yakin bahawa redha Allah ade dalam redha suaminya.. Harta, takhta dan kekayaan tidak lagi bererti, jika harus dibandingkan dengan berbakti kepada sang suami.
Umar bin Abdul Aziz adalah suami Fatimah binti Abdul Malik. Fatimah termasuk seorang wanita yang memiliki garis keturunan, ilmu dan pengetahuan yang baik dan paling sempurna..pesta pernikahanya termasuk salah satu pesta pernikahan yang terkenal dan tercatat dalam sejarah..pada saat itu, di atas mahkota yang dikenakan oleh fatimah binti Abdul Malik, terdapat tulisan :
Puteri seorang khalifah,
yang kakeknya juga seorang khalifah,
saudara perempuan dar seorang khalifah,
yang suaminya juga seorang khalifah.
Fatimah hidup bersama suaminya dengan penuh kenikmatan..kemudian dia dan suaminya pindah ke kota madinah al -Munawwarah kerana sang suami ditugaskan sebagai gabenor disana. Fatimah dan suaminya menikmati kebahagiaan daripada mata air yang terpancar dari hati mereka berdua. Dari pernikahan dengan Umar, Fatimah dikurniai dua orang anak lelaki yang diberi nama Ishaq dan Ya'qub...
Sepasang suami isteri ini menjalani kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan dan kenikmatan selama bertahun-tahun hingga akhirnya kondisi seperti itu pun berubah seluruhnya pada suatu hari pada tahun 99 H.
Umar bin Abdul Aziz pon diangkat sebagai khalifah. Sejak hari pertama kepimpinannya, Umar telah menceraikan hari pertama kepimpinanya, Umar telah menceraikan kenikamatan duniawi dengan thalaq tiga kali..maksudnya dia tidak lagi mahu mendekati kenikmatan dunia lagi. Maka kehidupan Fatimah pun ikut berubah. Kehidupan yang sebelumnya penuh dengan kenikmatan telah dinikmati oleh Fatimah, kini hanya tinggal kenangan. Semua itu cepat berlalu dan cepat meninggalkanya kehidupanya.. dia tidak pernah menyangka sebelumnya bahwa pada suatu hari tertentu dia harus meninggalkan mutiara - mutira dan perhiasan-perhiasan yang telah menghiasi dirinya dan telah menjadi kebangganya.
Suatu hari suaminya Umar yang telah menjadi khalifah itu menemuinya, lalu dia memerintahkan kepada Fatimah untuk meningggalkan semua perhiasan yang melekat pada dirinya.. Umar berkata kepada isterinya Fatimah
Sungguh telah datang kepadamu suatu kesibukan yang akan menyibukkan dirimu
dan sungguh kamu telah menyimpang dari jalan keselamatan
sungguh waktu luang telah pergi, sehingga tidak akan ada lagi waktu luang
hingga datang hari Kiamat nanti..
Pesanan untuk Muslim dan Muslimah
Kisah ini menunjukkan betapa seorang wanita seperti Fatimah yang sanggup untuk memilih untuk tetap berada diamping suaminya yang telah memilih untuk hidup sederhana dengan meninggalkan semua kenikmatan dunia yang di perolehi..seperti mutiara-mutiara, perhiasan dan sajian makanan yang enak-enak...
Moralnya semoga sikap yang agung oleh Fatimah ini dapat dicontohi oleh para wanita masa kini untuk mendapat keredhaan Allah baik di dunia maupun akhirat.
Serulah kebenaran walau pahit untuk ditelan.. Sahutlah perjuangan pertahankan keaggungan islam...bangkitlah menjadi pewaris generasi al-quran demi mendapat keredhaan Tuhan..
No comments:
Post a Comment